Overblog
Edit post Follow this blog Administration + Create my blog
PT Equityworld Futures Cyber 2 Jakarta

PT Equityworld Futures Cyber 2 Jakarta

Bank Mandiri Jadi Pengendali Hasil Merger Bank Syariah BUMN

Bank Mandiri Jadi Pengendali Hasil Merger Bank Syariah BUMN

Equityworld Futures - PT Bank Mandiri (JK:BMRI) Syariah memiliki valuasi tertinggi dibandingkan BRI Syariah (JK:BRIS) dan PT Bank BNI Syariah dalam merger bank syariah BUMN. Hal ini membuat PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan menjadi pengendali utama hasil merger tersebut dan bukan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (JK:BBRI) karena alasan itu.

Mengutip laporan Kontan Rabu (21/10), Bank Mandiri Syariah ditaksir bervaluasi Rp 16,33 triliun, BNI Syariah Rp 7,99 triliun, kemudian BRI Syariah Rp 7,59 triliun.

Adapun atas bank hasil merger masing-masing induk akan memiliki komposisi saham: Bank Mandiri 51,2%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (JK:BBNI) 25,0%, dan BRI 17,4%. Sisanya akan dimiliki oleh masyarakat 4,4%, dan DPLK BRI-saham syariah sebesar 2%.

Direktur Keuangan Bank BRI, Haru Koesmahargyo, menyatakan pascamerger, BRI Syariah tidak akan lagi dikonsolidasikan oleh perseroan.

Direktur Keuangan  Bank BRI, Haru Koesmahargyo, menyatakan pascamerger, BRI Syariah tidak akan lagi dikonsolidasikan oleh perseroan. Dengan demikian, kinerja BRI Syariah saat merger rampung tak akan lagi dikonsolidasikan terhadap kinerja BRI. Per Juni 2020, aset BRI Syariah tercatat Rp 49,58 triliun, atau setara 3,57% aset konsolidasian BRI senilai Rp 13.87,75 triliun.

Sementara pembiayaan BRI Syariah Rp 37,43 triliun atau setara 4,05% kredit BRI senilai Rp 922,96 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) BRI Syariah Rp 38,59 triliun atau setara 3,59% DPK BRI sebesar Rp 1.072,50 triliun. Kemudian laba BRI Syariah Rp 117 miliar yang berkontribusi terhadap 1,14% laba BRI senilai Rp 1,14 triliun.

Adapun dari kondisi pergerakan saham tambah laporan, saham BRIS (Bank BRIsyariah Tbk.) ditutup dengan harga naik Selasa (20/10). Saat bursa menutup hari perdagangan, saham BRIS persis berada di harga penutupan Rp 1.500 per saham.

Begitu pula, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (18 September 2020), harga saham emiten ini sudah naik 72,41%, dari semula (Rp 870 per saham).

Dibandingkan dengan penutupan Senin (19/10), harga saham BRIS naik 7,14% dari Rp 1.400. Saham BRIS dibuka di atas harga penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 1.405 per saham.

Sedangkan sejak setahun lalu (18 Oktober 2019) harga saham BRIS sudah naik 273,13% dari harga saat itu (Rp 402).

 

Sumber : investing

Share this post
Repost0
To be informed of the latest articles, subscribe:
Comment on this post